Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Palangka Raya merupakan kota dengan luas wilayah terbesar di Indonesia.[2] Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling.
Dengan banyaknya kemacetan lalu lintas di Jakarta, pada akhir bulan Juli dan awal Agustus 2010, muncul beberapa wacana untuk memindahkan Ibukota Indonesia ke Palangkaraya.[3][4] Luas Palangkaraya setara 3,6 x luas Jakarta.
itu dia sekilas info tentang kota kecintaan saya kota Palangka Raya kota yang sangat saya cintai walaupun sangat sepi kalau di bilang sebagai ibu kota profinsi. awal saya hidup di kota palangkaraya sejak saya berusia kurang lebih satu tahun karena populasi dan sulitnya mencari uang di pulau jawa bapak dengan cerdasnya memilih kota ini sebagai tempat menua pundi pundi uang
hidup dan besar di kota ini membuat saya akrab dengan segala kebudayaan yang ada di kota ini. banyak tari- tarian khas dari kalimantan yang dapat saya pelajari disini sebut saya tari dedes tarian ini di gunakan untuk upacara- upacara adat atau pertunjukan biasa. di perlukan keahlian khusus untuk bisa memainkan tarian ini karen para penarinya akan memakai gelang yang beratnya lumayan lah sekitar 2-3 kilo satu gelang. masing-masing penari memakai 2-3 gelang di kanan dan kirinya bisa bayangin dong kalo kejepit di antara 2 gelang itu gimana sakitnya.
oleh karen itu di perlukan keahliah khusus untuk bisa menari dedes.
selain tariannya kota palangkaraya juga punya rumah adat yang tidak kalah luar biasa
foto yang di atas itu foto tugu paslawan tempatnya nongkrong anak anak muda